Kuliah atau Kerja ?

Apakah kamu merasa kegundahan setelah menyelesaikan Sekolah Menengah Atas atau Sekolah Menengah Kejuruan?

    Sebenarnya, ketika kita memasuki tingkatan baru seperti SMA, sudah seharusnya kita memikirkan mau jadi apa kita nanti. Namun, banyak dari kita yang masih ragu mau jadi apa kita nanti. Saat duduk dikelas 1 SMA hampir semua pelajar fokus untuk memilih IPA atau IPS. Tetapi ada beberapa diantara mereka yang masih ragu dengan pilihannya. Masa putih abu-abu memang terkenal dengan kenangan yang indah (katannya). Patut disadari bahwa duduk dibangku SMA bukan tentang mencari cinta monyet atau hanya bermain-main saja. Terutama mereka yang berkesempatan untuk masuk di Sekolah Negeri. Meskipun kita masih dibawah awasan orang tua, bukan berarti harus hidup santai dan tidak terarah. Jika SMA berhubungan dengan IPA atau IPS maka lain halnya dengan SMK (Sekolah Menengah Kejuruan). Mereka yang masuk ke SMK mengharapkan ketika lulus bisa langsung mendapatkan pekerjaan. Karena keahlian yang mereka lakukan saat SMK dan fokus terhadap praktik. Tapi tahukah kamu bahwa saat ini susah mencari pekerjaan hanya memegang ijazah SMK. Kecuali memang keberuntungan ada ditanganmu. Bagi semua siswa SMA diantara mereka akan melanjutkan ke bangku perkuliahan. Lalu, mengapa diantara mereka lebih memilih bekerja ? Bisa jadi karena faktor ekonomi. Supaya kamu tidak ragu, ada beberapa contoh nyata mengenai kuliah dan kerja,

Tasya adalah seorang siswa SMK jurusan pemasaran yang terkenal sangat pintar. Dia bercita-cita bisa meneruskan perkuliahannya di Universitas ternama. Namun, Tasya mengalami kendala karena masalah ekonomi yang dihadapinnya. Sehingga Tasya harus mengurungkan niatnya untuk melanjutkan kuliah dan mencari pekerjaan. Saat itu, ada penyaringan tenaga kerja baru disalah satu perusahaan yang datang langsung ke sekolah. Tasya bersama teman-temannya mengikuti pemilihan tersebut. Selang waktu satu bulan, Tasya diinfokan kalau ia diterima disalah satu retail ternama Indonesia untuk mengisi bagian kasir. Ketika dua tahun Tasya bekerja, ia lalu memutuskan untuk melanjutkan kuliah yang diimpikan. Jurusan yang kali ini Tasya ambil adalah ekonomi. Kenapa ekonomi? karena Tasya merasa jurusan tersebut berhubungan dengan pekerjaanya.Dan dapat meningkatkan kemampuannya.

Adi adalah seorang siswa lulusan SMA Negeri ternama di Jakarta. Setelah lulus SMA ia memilih untuk masuk jurusan manajemen pendidikan. Selama empat tahun Adi kuliah,  ketika ia lulus, tidak ada sama sekali perusahaan yang menerima ia. Akhirnya Adi memilih untuk berwirausaha. Melalui onlineshopnya Adi meraup keuntungan dan dapat membuka usaha baru yaitu warung makan.

    Memutuskan kuliah atau kerja setelah SMA/SMK bukan sesuatu hal yang mudah dan susah. Keyakinan perlu tumbuh didalam diri kita. Bisa jadi, kejadian diatas juga dirasakan oleh teman-teman. Sebenarnya kuliah itu untuk apa? Kalau ujung-ujungnya hanya menjadi pengangguran. Pendidikan tinggi itu sejatinya diperlukan. Makin tinggi jenjang pendidikan maka makin tinggi konsentrasi proporsisi dan makin berkurang rangkaian kata-kata yang tidak bermakna. Menurut Prof. Junjun makin tinggi jenjang pendidikan maka makin tinggi pula tataran berpikir kita. Tapi kan saya ga ada dana lebih untuk melanjutkan pendidikan?.. Siapa bilang kita ga ada dana? buktinya Tasya mampu membuktikan bahwa dengan bekerja Ia bisa tetap melanjutkan pendidikan. Terus kenapa kita harus kuliah kalau ujung-ujungnya ga dapet kerja? Coba lihat Adi, sekarang Ia punya usaha.Jika dilihat dari jurusan Adi tidak sesuai dengan usahanya. Tapi itulah pilihan kita. Mereka yang menuntut ilmu dengan baik dan percaya bahwa pendidikan dapat memutus rantai tali kemiskinan akan selalu mendapatkan jalan.
     Sebagai generasi penerus bangsa, sudah seharusnya sedari dini membuat plan untuk kedepan. Kemudian isi hidup kita dengan sebuah pembelajaran. Bukan malah merusak hidup kita dengan tidak bijaknya menggunakan teknologi. Gunakan teknologi untuk mencari informasi terkait pendidikan maupun pekerjaan. Buat apa sekolah kalau melalui google sudah ada jawabannya? Gunanya untuk filterisasi. Biasannya google hanya menuliskan garis besar saja. Tetapi melalui buku kita bisa membaca banyak referensi dan dapat menyimpulkan setiap jawaban yang diperlukan. Sulit loh cari kerja sekarang!. Tapi lebih sulit lagi kalau tidak ada niat. Kalau dulu kita sekolah sebagai tanggung jawab anak kepada orang tua, sekarang kita rubah mindsetnya bahwa sekolah adalah tempat kita mengembangkan bakat untuk masa depan. Bukan untuk menjadikan kita pintar tetapi membuat kita mampu bertoleransi, berkomunikasi dengan baik, berbagi ilmu, dan bermimpi. Merubah mindset mengenai lulus SMK langsung mendapat pekerjaan juga segera dirubah. Karena setiap perusahaan memiliki persyaratan yang berbeda. 
       Saat ini, kembali lagi ke pemikiran kalian mau melanjutkan ke Perguruan Tinggi atau bekerja saja. Melanjutkan ke bangku perkuliahan tidak mengenal usia. Mau kapanpun juga bisa dilakukan. Tetapi perlu diingat Long life education juga akan selalu ada dalam hidup kita. Kita dapatkan melalui pengalaman hidup diri sendiri dan orang lain. Kalau memilih untuk bekerja ya tetap jangan lupakan pendidikan.

Perlu dicatat bahwa jangan sampai kalian menyerah. Apapun pilihan hidup kalian dikemudian hari harus diniatkan dengan baik. Jika kalian merasa gagal, jadikanlah pelajaran. Jika merasa salah dalam mengambil keputusan, jangan terlalu lama putus asa tetapi cepat bangkit. Karena dalam proses belajar untuk paham perlu kesalahan.

by : Adinda Sakura

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Apa itu Scimagojr ?

Kumpulan Hasil Karya Ilmiah yang Dipublish